BN Online, Jakarta–Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas Lingkup Kemendagri, dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Gedung Sasana Bahkti Praja, Kemendagri, Jakarta (Senin, 30/11/2020).
Pada kesempatan tersebut, Mendagri mengingatkan bahwa Kemendagri merupakan salah satu pilar sentral dalam sistem administrasi pemerintahan Indonesia. Untuk itu, Ia menyampaikan beberapa amanah kepada pejabat yang baru saja dilantik sebagai pedoman dalam mengemban tugas ke depannya.
“Saya minta rekan-rekan silahkan terapkan segala pelajaran teori tentang leadership jadi pemimpin yang baik, entah itu pemimpin yang bisa menjadi contoh, pemimpin yang bisa membawa tujuan organisasi, dan lain-lain. Organisasi yang sehat adalah organisasi yang mencapai tujuan organisasi dan yang mampu mengakomodir kepentingan sebagian besar anggotanya,” terangnya.
Meskipun demikian, Ia juga menekankan bahwa dalam berorganisasi ataupun bekerja tidak melulu soal leadership, tetapi harus ada keselarasan antara seorang leader (pemimpin) dan followers (pengikut) nya, sehingga mendukung kinerja organisasi itu. Menurutnya, dari sudut pandang seorang pemimpin ada dua variabel followers yang baik, yaitu prestasi dan loyalitas. Artinya bawahannya dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tuntas dan hasilnya memuaskan serta dapat dipercaya.
“Karena kita bekerja pasti ada atasan, saya pun juga sama, diatas saya juga ada (atasan). Saya melihat salah satu pengalaman penting untuk bisa menjadi bawahan yang baik kita juga bisa memahami pemimpin itu menghendaki apa, dan pimpinan ini selalu melihat bawahan itu seperti apa penilaiannya,” tuturnya.
Sementara itu, Mendagri mengatakan pelantikan bukan hanya sekedar ritual biasa, tetapi menandakan penyegaran dalam lingkup organisasi tersebut dengan adanya rotasi kepemimpinan. Lanjutnya, Ia menggambarkan sehatnya organisasi seperti lokomotif pada kereta api yang terus membantu menggerakkan organisasi mencapai tujuannya.
“Bergeraknya gerbong ibarat kereta api ada lokomotif dengan gerbong-gerbongnya, maka dengan bergeraknya gerbong ini kereta tetap berjalan, regenerasi tetap berjalan. Karena salah satu tanda sehatnya organisasi dengan sistem kaderisasi dan regenerasi yang baik. Tidak tergantung pada figur, tapi membuat sistem yang baik maka organisasi akan survive. Organisasi yang bergantung kepada figur begitu figur itu tidak ada maka akan melemah,” tandasnya.
Adapun, penerapan reward dan punishment menjadi sangat penting di organisasi manapun. Menurutnya, pekerja yang baik layak diberikan reward, sementara yang kurang baik diberikan punishment, keduanya sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik.
“Yang baik diberikan reward, yang kurang baik diberikan punishment, sehingga memberikan efek deteren untuk tidak melanggar, juga memberikan motivasi untuk berlomba-lomba berkompetisi secara sehat dalam rangka untuk mendapatkan penghargaan reward, diantaranya promosi jabatan, perpindahan jabatan, dan lain-lain,” ujarnya.
Kemudian, tidak lupa Mendagri mengucapkan selamat dan meminta dukungan seluruh jajaran Kemendagri untuk mendukung pekerjaan pejabat-pejabat yang yang baru dilantik.
“Saya ucapkan selamat bagi yang diberikan amanah, dan bagi yang belum diberikan kesempatan masih ada waktu. Organisasi kita ini bukan stuck, ini masih terus berputar. Mari kita dukung pejabat-pejabat yang terpilih ini, jangan euforia dan sombong, sekali lagi ini dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.
#Puspen Kemendagri#