BN Online, Mamuju–Kapal rumah sakit TNI AL atau kapal perang Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II (Koarmada II) telah sandar di Dermaga Lanal Mamuju Jl. Arteri Kel. Rangas Kec. Simboro Kab. Mamuju Sulbar, Selasa (19/01/2021).
Pada misi kemanusian di Mamuju, KRI SHS-990 didukung dua helikopter yang berguna untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau dan membawa 160 personel terdiri dari ABK KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 Orang
Saat KRI SHS-990 tiba di dermaga Lanal Mamuju, tersebut hadir dalam penyambutan Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Dr. Benny Sukandari, S.E., M.M., CHRMP, ,sejumlah pejabat Lantamal VI dan Lanal Mamuju serta beberapa personel Satgas Penanggulangan Bencana Alam Prov. Sulbar Lantamal VI Makassar.
Danlantamal VI mengatakan KRI SHS-990 telah sandar di dermaga Lanal Mamuju dalam rangka Satgas Penanggulangan Bencana Alam di Sulawesi Barat. Rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan dan tenaga medis, namun juga bahan kebutuhan pokok serta peralatan listrik.
“ Rumah Sakit terapung TNI AL KRI SHS-990 telah merapat di Mamuju dan akan disiapkan disini sampai waktu tertentu serta di gunakan untuk pelayanan kepada masyarakat Sulawesi Barat yang terkena musibah” jelas Danlantamal VI
Lebih lanjut dikatakan ,bahan bantuan yang dibawa KRI SHS-990, di antaranya dikumpulkan dari Pangkoarmada ll, Dispotmar, Diskes Koarmada II, Dopusbektim, Spotmar, Disharkap, Dismat, Dispsial, Dismatbek, PT. Lautan Berlian Nusantara, PLN, Moro Cakra dan dari Lantamal V Surabaya.
Danlantamal VI menjelaskan lagi bahwa di kapal rumah sakit TNI AL tersebut bisa dilaksanakan operasi kecil bahkan sampai operasi berat. Kepala rumah sakit terapung (Dokter dan medis) kita ini sudah berkoordinasi dengan RSUD Mamuju apabila ada pasien yang tidak dapat ditangani di rumah sakit lapangan daerah, bisa langsung kita tangani di rumah sakit terapung TNI AL ini, KRI SHS-990 siap tangani pasien korban gempa ujar Danlantamal VI .
Menurut informasi dari Prof. Dr. Idrus Paturusi, Sp.BO mantan rektor Unhas Rumah sakit daerah banyak yang rusak diberbagai tempat, alat rumah Sakit terbatas, semakin bertambahnya pasien yang baru turun dari gunung , Akibatnya, kami menempatkan pasien paska operasi di lobby dan lorong Rumah Sakit. Alhamdulillah, hari ini Rumah Sakit terapung KRI Dr. Suharso telah merapat, dan rencananya sebagian pasien akan kita pindahkan ke kapal,” kata Prof. Idrus.
Kapal rumah sakit TNI AL KRI SHS-990 yang dikomandani Letkol Laut (P) Agus Joko Sulistya, M.Tr.Hanla menyediakan 1 ruang UGD,1 ruang ICU,1 ruang post operasi (RR), 3 ruang bedah (2 steril, 1 non steril), 6 ruang poliklinik, 14 ruang Penunjang Klinik dan 2 ruang perawatan dengan kapasitas masing-masing 20 tempat tidur.
Keberadaan KRI SHS-990 tersebut dalam rangka melaksanakan operasi kemanusian membantu korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., agar jajaran TNI AL dapat mendukung kegiatan dukungan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). (Emhil)