Pemkot Makassar Terapkan ‘Blended Learning’ Dewan : Agar Pendidikan Kembali Optimal

  • Share

BN Online, Makassar–Pemerintah Kota Makassar tengah menggagas sistem pembelajaran campuran (blended learning) bagi pelajar di masa pandemi Covid-19.
Pasalanya, mayoritas siswa mengaku kesulitan memahami materi dan melakukan praktikum selama belajar daring.
Dengan begitu, blended learning dianggap sebagai alternatif untuk menjawab keluhan dari orang tua mau pun siswa.
Menangapi hal tersebut, anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat DPRD Makassar, Irwan Djafar menganggap sistem blanded learning sebagai langkah yang perlu dipertimbangkan.
“Saya rasa gagasan ini memang perlu, kita setuju saja, kita mau melihat pendidikan ini baik, inikan banyak masalah kemarin (daring),” kata Irwan Djafar.
Menurut legislator NasDem itu, sistem blended learning menjadi langkah awal dalam menggelar pembelajaran tatap muka agar pendidikan di Makassar kembali optimal.
Apalahi, dengan adanya sistem ini, kata Irwan, mampu menghidupkan kebiasaan lama siswa, semisal bangun pagi. Selain itu, kompetensi yang dihasilkan siswa selama ini menurun.
“Hal itu memperburuk citra pendidikan di Kota Makassar yang sebelumnya sudah anjlok sejak diaudit oleh BPK di awal tahun 2020 lalu,” ungkapnya.
Di tengah terus meningkatnya kasus positif Covid-19 di Makassar, sekolah tatap muka secara total belum memungkinkan dilakukan. Di sisi lain, penerapan pembelajaran secara daring belum bisa berjalan secara maksimal di wilayah tertentu, utamanya di kepulauan.
Oleh karena itu, Pemkot Makassar mewacanakan blended learning sebagai ‘ancang-ancang’ jika nantinya sekolah benar-benar dibuka sehingga para siswa tidak kaget dan terbiasa dengan new normal. (*)
 

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *