Harga Pupuk Bersubsidi Mencekik Petani Menjerit, Aktivis: Copot Pengecer Nakal

  • Bagikan

BN Online, Jeneponto–Forum Pemuda dan Petani Kecamatan Bontoramba Bersatu berunjukrasa di Gedung DPRD dan Distan Jeneponto, Senin (25/1/2021).
Aksi tersebut menindaklanjuti adanya keluhan dan keresahan masyarakat Jeneponto tentang mahalnya harga pupuk khususnya di Kecamatan Bontoramba.
Akibatnya, petani menjerit namun terpaksa membeli karena kelangkaan pupuk juga masih terjadi.
“Kami dari pemuda anak bangsa melakukan aksi gerakan giat damai yang diberi nama “Masyarakat Butuh Pupuk”,” kata Bhima Sakti.
Dalam pernyataan sikapnya, pendemo menuntut dan mendesak Kepala Dinas Pertanian untuk segera meyurati pihak KPI Sulawesi Selatan untuk mencopot Pengecer pupuk yang nakal dan keluar dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Sesuai dengan peraturan Kementrian Pertanian No 49 tahun 2020 tentang harga pupuk subsidi untuk petani,” ucap Bhima Sakti.
Lanjut Bhima mengatakan, pengecer menjual pupuk diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) sehingga mencekik petani, namun terpaksa dibeli karena kebutuhan pupuk yang mendesak.
“Khususnya di Kecamatan Bontoramba dan Desa Maero. Harga pupuk sekitaran Rp 135.000 padahal HET hanya sebesar Rp 112.500,” tegas Bhima Sakti selaku Jenderal Lapangan.
Aktivis ini juga menagih janji DPRD Kabupaten Jeneponto soal kenaikan harga pupuk subsidi pada petani yang membuat petani menjerit dan sebaliknya pengecer untung banyak.(Agussalim)
 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *