BN Online, Makassar–Wakil Ketua II DPRD Kota Makassar, Andi Suhada Sappaile mengajak masyarakat berpartisipasi dalam program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah pusat.
Andi Suhada menyampaikan, masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk divaksin. Apalagi, presiden Joko Widodo telah membuktikan bahwa vaksin jenis sinovac aman dan halal digunakan.
“Apa yang ada dibenak orang banyak bahwa vaksin itu bahaya saya kira itu sudah ditepis oleh Presiden, gubernur, dan beberapa tokoh publik lainnya. Walaupun belum bisa menyembuhkan secara langsung, paling tidak bisa mencegah penularan,” ujarnya, Sabtu (13/2/2021).
Dalam giat Sosialisasi Perda (Sosper) yang berlangsung di Hotel Teraskita, Ketua DPC PDIP Makassar ini memilih mensosialisasikan Perda Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Kesehatan. Dimana urusan kesahatan menjadi hal utama bagi masyarakat.
Kata Andi Suhada, masyarakat perlu tahu terkait jenis pelayanan yang ada di fasilitas layanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit. Juga bagaimana seharusnya mereka mendapat jaminan layanan kesehatan yang layak.
“Isi perda ini sangat penting, semuanya sudah dijelaskan siapa saja yang bisa dilayani, apa bentuk pelayanan dan bagaimana bentuk pelayanan,” tuturnya.
Salah satu pembicara, Kepala Dewan Pengawas RS Daya Kota Makassar, Bambang Arya, mengatakan ada empat komponen dalam pelayanan kesehatan mulai dari pengobatan, pemeliharaan, pencegahan, dan promosi.
Masyarakat juga harus paham, bahwa pemerintah melakukan pembebasan pembayaran bagi warga melalui BPJS Kesehatan. Hal ini untuk meringankan beban agar bisa mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang baik.
“Mulai dari pelayanan rawat inap persalinan dan rawat inap umum, pemeriksaan dokter, pengobatan dan konsultasi kesehatan, , pelayanan laboratorium, indakan medik dasar, pelayanan dasar, kesehatan ibu dan dan anak, suket lahir, suker sakit, suket kematian,” jelasnya.
Baca Juga: Sosper, Budi Hastuti: Setiap Warga Negara Sama di Mata Hukum
Pembicara terakhir, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Makassar, Sri Irmayani mengatakan, sebanyak 15 juta jiwa penduduk Makassar yang harus dijamin kesehatannya, sementara puskesmas yang tersedia 47 (12 rawat inap dan 35 rawat jalan), serta 49 Rumah Sakit. (*)