BN Online, Makassar–Sebanyak 6 Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kota memaparkan laporan ihwal realisasi anggaran di Komisi D bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar.
Diantaranya, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (DP2A), Badan Pemberdayaan Masyarakat, dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Fatmawati Wahyuddin mengatakan, seluruh mitra komisi telah memaparkan, namun masih jauh dari target yang ditetapkan yakni, sebesar 20 persen.
“Pada dasarnya, Monitoring Evaluasi (Monev) pada hari ini (kemarin) persentase realisasi disemua SKPD terkait di dalamnya masih minim, yaitu kurang lebih 5 persen. Itupun yang terealisasi baru pembayaran gaji, listrik operasional kantor,” kata Fatma saat dikonfrimasi, Rabu (17/3/3021)..
Sejumlah kendala yang dialami SKPD terkait, diantaranya soal transisi pemerintahan dari Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin ke pemerintahan Mohammad Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi.
Selain itu kata Legislator Demokrat itu programnya sementara akan di nolkan.
“Kalau gak salah akan ada anggaran recofusing yang akan dilakukan Pemkot terkait Makassar Recover,” paparnya.
Dengan begitu, bagi seluruh OPD terkait diharapkan pencapaian realisasi di triwulan kedua harus dimaksimalkan, dengan minimal 40 persen. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengoptimalkan realisasi anggaran.
“Karena kalau tidak, inikn bisa menjadi bahan evaluasi untuk SKPD bahwa dia tidak maksimal untuk kerja. Jadi kita bisa mengevaluasi kinerja nya, apabila pencapaian ditriwulan kedua tidak mencapai target di 40 persen,” tandasnya.
Sementara, Plt Kabag Kesra Pemkot Makassar, Mohammad Syarief tak menampik hal tersebut. Diakuinya, realisasi anggaran masih jauh dari target. Sebab, adanya penyesuaian di pemerintahan Danny-Fatma.
“Kalau kita lihat, salah satunya memang penyesuaian mengenai RPJMD Wali Kota disusun harus disesuaikan dengan pimpinan yang baru, jadi patokan nya pimpinan yang sekarang,” jelasnya.
Meskipun pencapaian masih nol persen, namun kata Syarief, kegiatan rutin tetap bergulir.
“kegiatan sehari-hari masalah pendataan berkomunikasi sama SKPD itu rutin dilaksanakan berkomunikasi dengan ormas kami tetap laksanakan jadi sekalipun nihil dalam realisasi anggaran tapi kegiatan yang sifatnya berkoordinasi tetap jalan,” paparnya. (**)