BN Online, Jeneponto–Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) Nur Alam Basyir merencanakan membuka sekolah tatap muka usai proses vaksinasi guru dan tenaga kependidikan selesai.
Hal tersebut disampaikan Nur Alam Basyir di hadapan Bupati H.Iksan Iskandar saat rapat koordinasi bertajuk “Coffe Morning” di ruang Pola Panrannuanta, Kantor Bupati jalan Lanto Dg Pasewang, Senin (22/3/2021).
Dalam paparannya, Nur Alam Basyir menyinggung rencana sekolah tatap muka usai vaksinasi.
Menurutnya, strategi pembelajaran yang digunakan selama pandemi Covid-19 yakni daring (dalam jaringan), dan luring (luar jaringan) tidak efektif serta terdapat banyak kendala.
“Saya berharap agar proses vaksinasi guru dan tenaga kependidikan segera dituntaskan agar sekolah tatap muka dapat dilakukan di jeneponto, namum dengan pola terbatas dan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
Lanjut ia menyampaikan bahwa sesuai surat edaran Plt. Gubernur Sulawesi Selatan tertanggal 01 April 2021 dengan tetap meminta rekomendasi daerah yang bersangkutan, anak-anak kita akan segera masuk sekolah tetapi dengan program tatap muka terbatas.
“Yakni, mengurangi jumlah siswa dalam 1 kelas, berjarak serta dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat,” tutur Nur Alam.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan mengevaluasi proses belajar tatap muka secara terbatas dan akan terus berkolaborasi dengan dinas kesehatan.
“Tujuannya adalah agar laju penularan Covid-19 di Jeneponto dapat ditekan dan proses belajar tatap muka tetap dapat dilaksanakan sesuai jadwal,” sebut Nur Alam.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto Susanti Mansyur mangatakan bahwa proses vaksinasi Covid-19 rencananya dilaksanakan hingga bulan Mei 2021, termasuk pada bulan Ramadhan. Namun, belum semua masyarakat Jeneponto bisa divaksin.
“Vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan mempertimbangkan ketersediaan dosis, waktu kedatangan dan keamanan vaksin. Kelompok prioritas penerima vaksin dalam waktu dekat ini adalah OPD, guru dan tenaga kependidikan serta pelaku pasar,” tutup Susanti Mansyur.
Iskandar lewa. (Agussalim)