Diduga Tak Sesuai Bestek, Proyek Pansimas 2020 di Desa Altar Jeneponto Disorot

  • Share

BN Online, Jeneponto,- Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PANSIMAS) merupakan salah satu program pemerintah untuk memenuhi ketersediaan air minum yang layak bagi masyarakat di pelosok desa.
Seperti proyek Program PANSIMAS KKM Je’ne Nipassamaturukia yang terletak di Dusun Parang 1 Desa Allu Tarowang Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Proyek Pansimas yang sumber dananya dari BLM APBN Tahun 2020 senilai 200 juta rupiah, dan Swadaya masyarakat dari Inchas Rp10 juta, In Kind Rp40 juta dengan total anggaran Rp.250.000.000, kini diisorot beberapa aktivis LSM.
Salah satunya Lembaga Investigasi Korupsi Turatea (LINGKAR), melalui Koor Divisi Intelejen Syafaruddin.
Menurut Syafarauddin, Program Pansimas yang dikelola KKM Je’ne Nipassamaturukia di Dusun Parang 1 Desa Allu Tarowang diduga tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Proses pengeboran tidak maksimal sehingga debit air yang dihasilkan juga tidak maksimal, hanya mampu mengaliri 14 rumah itupun dialiri secara bergantian,” ungkap Syafaruddin, Rabu (28/4/2021).
Sehingga pemasangan pipa, kata Syafaruddin, banyak yang sudah diganti akibat debit air yang kurang maksimal, terbukti di lokasi kegiatan pipa yang awalnya terpasang berukuran 2 inchi sekarang diganti yang lebih kecil.
“Kami belum bisa menentukan kesalahannya, apakah sumber airnya tidak maksimal karena proses pengeboran atau mesin celupnya yang berkapasitas kecil,” terang Syafaruddin.
Sementara itu, Ketua KKM Je’ne Nipassamaturukia Abd Rahman saat dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan bahwa pekerjaan Pansimas di Dusun Parang 1 Desa Allu Tarowang itu dipihakketigakan.
“Pengerjaannya dipihakketigakan, sehingga untuk lebih jelasnya silahkan berhubungan langsung dengan Pendamping dari Program Pansimas tersebut,” sebut Abd.Rahman.
Di tempat yang sama, beberapa warga setempat mengatakan bahwa debit air dari sumur bor tersebut sangat kecil, sehingga nanti dibantu mesin pendorong baru bisa mengalir ke 14 rumah secara bergantian.
Syafaruddin menambahkan, pekerjaan Pansimas KKM Je’ne Nipassamaturukia yang ada di dusun Parang 1 Desa Allu Tarowang itu akan dikaji lebih mendalam dugaan pelanggaran yang terjadi, apakah faktor alam atau faktor manusia sehingga debit airnya kecil.
“Saat ini kita kumpulkan dulu bahan keterangan, mulai proses perencanaan, pelaksanaan, namun dugaan sementara adalah diduga terjadi pelanggaran bestek,” pungkasnya.(Iskandar)
 

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *