Kapus Bontonompo II Gowa Diduga Sunat Insentif Corona

  • Share

SUARA GMBI | GOWA, SULSEL – Kepala Puskesmas Bontonompo II Kabupaten Gowa Nursyamsi,SKM.,M.Adm.Kes, diduga sewenang-wenang Menganti nama penerima insentif NAR atau Allrecord Covid-19.

Kepala Puskesmas Bontonompo II setelah mengetahui akan ada insentifnya maka dia mengganti nama pegawainya dengan namanya.

hasil penelusuran media di lapangan, nama yang di ganti Kepala Puskesmas dengan namanya ialah Andi Riezka Andriana, S.Kep, Ns. Selasa (23/11/2021).

Andi Riezka Andriana, S.Kep, Ns. kepada media mengatakan, awalnya saya yang di SK kan dengan dan saya yang mengikuti pelatihan nya dan data saya juga yang dipakai untuk bisa menginput data tersebut.

“tetapi setelah diketahui akan ada insentif atau honornya maka nama saya tiba-tiba diganti dengan nama kepala Puskesmas sendiri”, ucap PNS di Puskesmas Bontonompo II.

Iya juga mengatakan, ada anak honor inisial R baru 2bulan membantu mendata langsung di kasih masuk namanya sama Kapus sudah bekerja selama 9 Bulan.

“karena anak honor tersebut bisa dikontrol oleh Kepala Puskesmas Bontonompo II, insentif tersebut akan langsung ditransfer ke rekening masing-masing dan kalau masuk ke rekening saya otomatis kapus tersebut tidak bisa ambil bagian”, tambahnya.

Lebih lanjut Riezka, atas dasar apa Kepala Puskesmas mengganti nama saya, dan sudah jelas-jelas awalnya saya yang di SK kan dan nomor rekening saya yang dikasih masuk.

“kenapa setelah di tahu akan ada gajinya, dengan sewenang-wenang kapus PKM Bontonompo II langsung mengganti nama saya dengan namanya”, lanjutnya.

Apakah ini bukan penyalahgunaan kekuasaan, saya juga sudah pernah mengadu sama kasi surveylans dan imunisasi.

“Tapi menurutnya dia tidak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah usulan kepala Puskesmas jadi pasti akan di ACC sama bendahara BOK dinas”, ucapnya Riezka menirukan Kasi Surveylans.

Sikap saya bukan soal uangnya, tapi etika dalam pekerjaan agar bisa saling menghargai. jangan karena kita ini bawahan pimpinan seenaknya bertindak sesuka hati.

“karena kalau di bilang saya mau kerja karena ada uangnya, saya pegang Penginput data atau NAR sejak thn 2020 tanpa adanya insentif atau gajinya”, tambahnya.

Riezka sangat kecewa dengan sikap sewenang-wenang yang dilakukan Pimpinan saya, Ketika ada insentifnya kenapa pekerjaan tersebut saya yang kerja, namun nama nama pimpinan saya yang masuk sebagai penerima insentif.

“saya yang bekerja pimpinan saya yang menikmati hasilnya dan itu tanpa ada pemberitahuan sebelumnya atas dasar apa kenapa nama saya bisa diganti”, ucapnya

saya berharap dinas kesehatan terkhusus program surveylans bisa ikut memperjuangkan hak anggota nya yang berada di puskesmas.

“saya berharap Dinas kesehatan khusus jaya program Surveylans bisa memperjuangkan hak anggotanya dan Kepala puskesmas bisa menghargai pekerjaan bawahannya tanpa seenaknya mengganti nama petugasnya tanpa konfirmasi”, harapnya.

Sementara itu kepala Puskesmas Bontonompo II Nursyamsi, SKM., M.Adm. Kes, saat dikonfirmasi, setelah itu silakan konfirmasi ke Dinkes dan hanya saja kami belum terima.

“Baru ini juga diterima petugas, lainnya belum. maksudnya baru tim vaksinator terima transport”, ucapnya.

dan ketika di tanya terkait sikap yang sewenang-wenang mengganti nama anggotanya Kepala Puskesmas Bontonompo II tidak menanggapi pertanyaan dari wartawan (*)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *