SUARAGMBI, TAKALAR–Pemerintah daerah kabupaten takalar dalam hal ini Dinas Sosial PMD beberapa bulan yang lalu menjadi panitia pelaksana pesta demokrasi di tingkat desa se-Kabupaten Takalar.Selasa (14/06/22)
Pilkades serentak yang di laksanakan di Kabupaten Takalar yang diikuti oleh 51 desa tepatnya pada Hari Rabu tanggal 17 November 2021 lalu.
Namun dalam perjalan waktu tahapan panitia pelaksana P2KD Kabupaten Takalar membatalkan 2 desa dari 51 Desa yang resmi mendaftarkan bakal calon kepala desanya tanpa alasan yang tepat.
Rangkaian Tahapan Pilkades serentak di Kabupaten Takalar dari hari ke hari seakan akan hampir semuanya diduga dipenuhi dengan kecurangan dan terkesan diatur dan dikemas sedemikian rupa demi untuk memenangkan calon kepala desa tertentu yang diduga calon Titipan dari penguasa di Kabupaten Takalar.
Dari ke 49 desa yang melakukan pemungutan suara untuk memilih calon pemimpin desanya terdapat beberapa desa yang diduga dianggap kecurangan terlalu menonjol dan terkesan dipaksakan demi untuk memenangkan calon kepala desa titipan tersebut. Seperti halnya di desa tamassaju kecamatan galesong utara kabupaten takalar.
LSM GMBI Distrik Kabupaten Takalar selaku kuasa pendamping dari Drs.H.Amiruddin Bombong atau yang lebih dikenal HB2 oleh masyarakat didesa tamassaju mendapati beberapa bentuk kecurangan yang diduga dengan sengaja dilakukan oleh panitia P2KD desa tamassaju.
HB2 bersama dgn LSM GMBI distrik kabupaten Takalar dalam waktu dekat akan menyambangi Kapolda Sulawesi-Selatan guna melaporkan panitia P2KD desa tamassaju melanjutkan laporannya yang ngambang di Polres Takalar.
Adapun bentuk dugaan kecurangan tersebut yang dilakukan oleh panitia P2KD desa tamassaju kecamatan galesong utara kabupaten takalar diantaranya.
- Panitia P2KD Desa Tamassaju merubah dan memanipulasi data daftar pemilih sementara(DPS) ke daftar pemilih tetap (DPT).
- Panitia P2KD desa tamassaju dgn sengaja tdk memberikan surat panggilan kepada puluhan warga desa tamassaju yg di duga tdk akan memilih calon kepala desa titipan sang penguasa takalar.
- Di temuinya beberapa pemilih dari luar warga desa tamassaju yg menyalurkan suaranya di sala satu TPS yg di duga sengaja di datangkan oleh sala satu calon dan ironisnya di ketahui oleh panitia P2KD desa tamassaju.
- Di temuinya pemilih di bawah umur yg dgn sengaja di berikan surat panggilan oleh panitia P2KD desa tamassaju untuk memilih calon kepala desa titipan sang penguasa.
- Diduga adanya Money politik yg di lakukan pihak P2KD yg terang terangan membagikan uang sebesar Rp.500 kepada beberapa calon tertentu.
- Ditemuinya beberapa warga desa tamassaju yg seharusnya mendapat surat panggilan untuk menyalurkan hak pilihnya namun karna di anggap warga tersebut tdk bakalan memilih calon kepala desa titipan si bosss maka panitia P2KD desa tamassaju tdk memberikan surat panggilan untuk datang di TPS menyalurkan hak pilihnya.
- Panitia P2KD desa tamassaju memaksa para saksi calon di TPS untuk menandatangani berkas C Pleno sebelum perhitungan suara di laksanakan di TPS tertentu.
- Panitia P2KD desa tamassaju di duga memanipulasi data jumlah suara saat perhitungan ulang di kantor kepala desa tamassaju.
- Panitia P2KD desa Tamassaju buru buru melakukan perhitungan ulang kertas suara di kantor kepala desa tamasaju yg tdk di hadiri oleh para saksi maupun calon kepala desa yg ikut bertarung di pilkades desa tamassaju.
Sampai berita ini tayang pihak panitia P2KD enggan mengangkat telpon selulernya saat dihubungi buat komfirmasi tentang hal tersebut.(RS/Tim)