SUARA GMBI | MAKASSAR – Prihatin dengan volume sampah yang kian besar dan terus menjadi permasalahan klasik, Pemerintah Kelurahan Kaluku Bodoa Kecamatan Tallo mengajak para petugas kebersihan untuk menghadirkan solusi penerapan sistem Pengelolaan Sampah Terpadu (PST) di wilayahnya.
Lurah Kaluku Bodoa, Suryadi dalam beberapa kali kesempatan melakukan diskusi dengan menggali potensi dan keahlian yang dimiliki para petugas kebersihan.
Gayung bersambut, dari belasan petugas kebersihan, tiga diantaranya yakni Mansyur, Ahmad Naga, Ade Rifki memiliki pengalaman pengolahan sampah organik.
Memanfaatkan lokasi transfer sampah yang berada di pinggir jalan tol RT 10 RW 07, secara swadaya para petugas kebersihan membuat bangunan semi permanen sebagai tempat pengelolaan sampah organik.
Mansyur, yang cukup berpengalaman di bidang pengelolaan sampah, mulai hari ini, Jumat (08/07/2022) mengoperasikan alat pencacah dan komposter bantuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang sempat vakum beberapa tahun.
” Ini tantangan bagi kami untuk menyukseskan dan mengawal program pengurangan sampah dari sumber (zero waste sistem) di Kelurahan Kaluku Bodoa dengan support dan kerjasama dari Pak Lurah dan teman – teman petugas kebersihan”, Imbuhnya.
Lurah Kaluku Bodoa, Suryadi mengapresiasi respon dan gerak cepat para petugas kebersihan.
” Saya sudah menggagas ini beberapa tahun lalu sebelum Covid-19 dan alhamdulillah teman-teman disini merespon. In Sya Allah akan berkembang dan berkelanjutan dengan melibatkan Ketua RT/RW dan seluruh elemen masyarakat Kaluku Bodoa. Aamiin”, Harapnya.
Secara bertahap di lokasi pengelolaan sampah terpadu, akan dikembangkan green house, budidaya magot, kebun sayur, pupuk kompos dan program lainnya yang akan dikelola oleh Pokmas. (*)