SUARAGMBI.CO.ID | TAKALAR,-
Warga Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar kembali harus merasakan dampak cuaca ekstrim angin puting beliung pada Rabu (4/1/2023) pagi.
Tercatat hampir 100 orang Kepala Keluarga (KK) di Desa Tamalate yang tempat tinggalnya porak poranda akibat terjangan puting beliung.
Di Desa Tamalate, Kerusakan terparah akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi untuk kedua kalinya berada di Dusun Bontotangnga dengan tingkat kerusakan sedang hingga cukup parah.
Beberapa diantara warga saat ini terpaksa tidur dengan kondisi yang cukup memprihatinkan dengan menutup rumah mereka dengan atap seadanya.
Baca Juga: Pesisir Takalar Diterpa Puting Beliung, Tim GMBI Peduli Bergerak Salurkan Bantuan
Salah seorang warga di Dusun Bontotangnga Desa Tamalate Basse Daeng Tarring yang menjadi korban menyampaikan harapannya kepada pihak pemerintah Kabupaten Takalar.
“Saya memohon kepada pemerintah agar cepat memberi bantuan kodong, seluruh atap rumah saya terbang terbawa angin, tidak taukmi ini mau dimana lagi tidur sebentar,” Ucapnya pada awak media.
Daeng Tarring dan beberapa warga lain yang menjadi korban di Desa Tamalate berharap agar bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan mereka saat ini.
Baca juga: Angin Kencang Porak Porandakan Sejumlah Rumah di Bontonompo Gowa
“Iniji dulu kodong seng rumah kalau bisa cepat diberikan bantuan, janganmi yang lain-lain karna tidak bisa ki tidur dan masak kalau tidak ada atap rumah, sementara ini hujan terus lagi,” ungkapnya sambil menangis memohon agar segera dibantu.
Tanggapan Pemkab Takalar
Dinas Sosial Pemkab Takalar melalui Kepala Dinas Dr Hj. Nilal Fauziah, M.Kes saat ditemui awak media dikantornya menyebut saat ini pihaknya telah menerima laporan tentang kejadian bencana di salah satu desa di Kecamatan Galesong Utara.
Ibu Kadis menyebut bahwa Dinas Sosial Pemkab Takalar hanya menyalurkan bantuan untuk korban bencana dalam bentuk bantuan logistik berupa bahan makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
“Untuk bantuan berupa kebutuhan material bangunan fisik itu sudah ada bagian tersendiri dari dinas lain, kita disini hanya menyiapkan kebutuhan logistik, yang lainnya (bantuan/red) bisa ditanyakan ke BPBD atau ke dinas terkait lainnya,” imbuh Bu Kadis saat ditemui oleh awak media.
Baca Juga: Walikota Makassar, Danny Bantu Hibah Pembangunan Gedung PCNU Makassar Rp 1 Miliar
Awak media bersama tim GMBI Peduli Distrik Kabupaten Takalar kemudian bergerak menuju BPBD Takalar dan diterima oleh Kabag Kedaruratan dan Logistik bersama Kabag Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
“Nanti dimasa tenang tim kami akan turun ke lokasi mendata kembali warga yang menjadi korban dan itu yang dijadikan dasar untuk membuat proposal dan pelaporan,” ujar Rahmat yang merupakan Kabag Kedaruratan dan Logistiik BPBD Takalar saat berbincang dengan awak media pada Rabu (4/1/2023).
“Kami juga telah mengadakan rapat bersama dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membahas terkait bencana ini, termasuk dengan Dinas PU, jadi mungkin nanti tehnisnya dari PU tapi tetap akan berkoordinasi dengan kita di BPBD sebagai lini sektor,” lanjutnya.
Lebih lanjut BPBD Takalar juga menyebut bahwa sampai saat ini pihakya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait penanggulangan pasca bencana di Kabupaten Takalar.
Baca Juga: Camat Tallo Hadiri Peletakan Batu Pertama” pembangunan kantor PCNU kota Makassar
LSM GMBI Sulsel Angkat Bicara
Menanggapi musibah yang terjadi, Ketua LSM GMBI WILTER SULSEL Drs Sadikin angkat bicara,.
“Ini kejadian sudah 2 kali di Desa Tamalate tapi pemerintah tidak juga memberikan solusi tepat bagi para korban, mestinya mereka itu diberikan bantuan yang sesuai kebutuhan utama saat ini, kebutuhan urgen mereka kan atap rumah tapi kenapa mereka kirim makanan berupa mie instan dan lainnya,” ucapnya saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Menurutnya warga terdampak bukan tidak bersyukur, hanya saja mereka berharap pemerintah lebih fokus memberi bantuan yang sangat mendesak yakni perbaikan rumah warga.
Hal senada disampaikan Sekretaris Wilayah GMBI Sulsel Rahmawati, Ia berharap bantuan yang disalurkan oleh pihak terkait dapat tepat guna untuk mengatasi kesulitan warga.
“Pihak-pihak terkait harusnya lebih cepat merespon keluhan warga yang menjadi korban, sebaiknya bantuan itu tepat guna sesuai kebutuhan saat ini,” imbuh Rahma sapaan akrabnya.
Baca Juga: Cari Kepastian Hukum, LSM GMBI Sultra Dampingi Korban Pencurian Kendaraan Perusahaan
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Takalar sebaiknya jangan menunggu waktu lama untuk turun mendata para korban, ini dari kejadian pertama sudah hampir seminggu di Desa Tamalate belum juga ada yang datang, jadi kalau warga sudah memperbaiki rumahnya meski harus utang kesana kemari untuk memperbaiki rumahnya lantas apa lagi yang mereka mau ambil datanya,” ucap Rahma.
Lebih lanjut Rahmawati menyampaikan kekecawaannya terhadap Pemerintah Kabupaten Takalar yang dinilai tidak memberikan solusi tepat terhadap masalah yang dihadapi oleh warga korban bencana angin puting beliung di pesisir Takalar.