Mutasi sendiri sudah mulai berlangsung dengan Irwasum Polri Komjen Agung Budi Maryoto yang telah memasuki masa pensiun.
Berdasarkan surat telegram Nomor:ST/498/II/KEP./2023 per tanggal 26 Februari 2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri, posisi Irwasum Polri diisi Komjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat Kabaintlekam.
Posisi Kabaintelkam Polri menjadi promosi bagi Irjen Wahyu Widada, saat ini adalah Asisten SDM Polri.
Posisi Asisten SDM Polri dijabat oleh Irjen Dedi Prasetyo, saat ini Kadiv Humas Polri.
Selajutnya Kadiv Humas Polri menjadi ajang promosi bagi Brigjen Sandi.
Sementara itu posisi 6 bintang 3 yang akan memasuki pensiun sedang diproses Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, masa jabatan seorang personel Polri adalah usia 58 tahun.
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Ahmad Dofiri, dipromosikan menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Posisinya menggantikan Komjen Agung Budi Maryoto yang mendekati masa purna tugas.
Jenderal bintang tiga peraih Adhi Makayasa ini namanya moncer setelah sebelumnya memimpin sidang Komisi Kode Etik Kepolisian (KKEP) atas Ferdy Sambo (saat masih berpangkat Irjen) atas kasus pembunuhan berencana kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat.
Dengan jabatan sebagai Irwasum Polri ini, posisinya sebagai orang ketiga di lingkungan Polri. Posisi sentral sebagai pengawasan di lingkungan Polri.
Penunjukan Komjen Pol Ahmad Dofiri ini sesuai langkap Kapolri Jenderal Listri Sigit Prabowo yang melakukan rotasi sejumlah
pejabat tinggi jajaran Polri.
Sedangkan rotasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/498/II/KEP./2023 tertanggal 26 Februari 2023.
Sedangkan soal rotasi jabatan itu dibenarkan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
“Iya (ada TR),” tuturnya dikutip di laman Polri Minggu 26 Februari 2023.
Di lingkungan Polri, Komjen Pol Ahmad Dofiri dikenal sebagai jenderal intelektual.
Sebelum namanya moncer dalam kasus Ferdy Sambo, jenderal yang kerap mengaku keluarga santri ini, dikenal sebagai salah satu polisi pemikir yang tenang dan cerdas.
Sederet jabatan penting pernah dijabat pria kelahiran Tegalurung, Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat 4 Juni 1967 ini.
Tetapi, sebelum menduduki sejumlah jabatan penting, Ahmad Dofiri, dikenal sebagai salah satu lulusan terbaik (Adhi Makayasa) di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989. (*)