Suara GMBI,Co.Id – Makkasar, Gubernur Sulawesi Selatan secara resmi melantik 60 kepala sekolah pada 23 Agustus 2023, termasuk di antaranya Kepala Sekolah SMAN 1 Luwu Utara, dalam sebuah acara yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait.
Namun, pengangkatan kepala sekolah baru di SMAN 1 Luwu Utara telah menjadi sorotan dan disambut aksi penolakan dari berbagai kalangan di lingkungan SMAN 1 Luwu Utara.
Kepala sekolah baru ini, yang baru-baru dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan, mendapat penolakan keras dari berbagai pihak, termasuk guru-guru, pegawai, dan siswa di SMAN 1 Luwu Utara. Mereka secara bersama-sama menolak pengangkatan tersebut, dengan keyakinan bahwa keputusan ini tampak dipengaruhi oleh motif tertentu dan mengabaikan aspek kompetensi serta harmoni di dalam lingkungan sekolah.
Keadaan di SMAN 1 Luwu Utara menunjukkan bahwa pengangkatan dan mutasi kepala sekolah telah memicu kontroversi. Banyak pihak merasa bahwa keputusan tersebut diambil tanpa pertimbangan yang matang dan tidak memperhatikan keseimbangan dalam manajemen sekolah.
Salah satu alasan utama penolakan terhadap kepala sekolah baru adalah keraguan terhadap motif yang mendasarinya. Mereka yang menentang pengangkatan ini berpendapat bahwa motif tertentu mungkin lebih diutamakan daripada kemajuan pendidikan dan harmoni di dalam sekolah.
Kepala sekolah sebelumnya, H. Syafruddin, S.Pd., M.Pd., telah berhasil menghadirkan perubahan signifikan selama kepemimpinannya di SMAN 1 Luwu Utara Di bawah kepemimpinannya, terjalin hubungan akrab dan harmonis antara guru, pegawai, siswa, dan staf pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan juga tercermin dari jumlah siswa yang berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi terkemuka.
“Kepala sekolah tersebut telah membuktikan kemampuannya melalui perubahan nyata yang terjadi di lingkungan sekolah. Hubungan akrab dan harmonis di antara semua pihak di sekolah kami merupakan bukti konkret dari kepemimpinan yang solid,” ujar seorang pembicara dalam pernyataannya.
Kontroversi seputar pengangkatan kepala sekolah baru ini terus berkembang. Para pihak yang terlibat diharapkan mampu mengambil tindakan bijak guna mengatasi perbedaan pandangan dan memastikan bahwa pendidikan dan harmoni tetap menjadi prioritas utama dalam manajemen sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 12 Luwu Utara dihubungi oleh media melalui WhatsApp, dan ia mengonfirmasi bahwa telah terjadi penolakan terhadap kepala sekolah baru di SMAN 1 Luwu Utara yang baru dilantik oleh Gubernur Sulawesi Selatan pada tanggal 23 Agustus 2023. Kepala Cabang Dinas Wilayah 12 membenarkan bahwa aksi penolakan terjadi di SMAN 1 Luwu Utara pada Kamis, 24 Agustus 2023, sekitar pukul 10 pagi.
Oleh karena itu, diharapkan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengangkatan kepala sekolah baru dan memiliki fungsi pengawasan, segera mengambil langkah bijak untuk menindaklanjuti situasi ini. Solusi terbaik perlu dicari agar aksi protes yang lebih besar tidak terjadi di SMAN 1 Luwu Utara. Demikian harapnya(*)