Proyek Independen MBKM Mahasiswa ITB-AD Berhasil Optimalkan Penggunaan Pupuk Organik Bagi Petani Desa Pasirbungur

  • Share

SUARAGMBI.CO.ID – Sebuah terobosan dan inisiatif proyek independen yang melibatkan mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB -AD) Jakarta. Proyek ini telah mengambil langkah signifikan dalam menangani kelangkaan pupuk kimia bersubsidi dan meningkatkan kesadaran di masyarakat.

Salah satun proyek independent mahasiswa ITB-AD adalah program MBKM yang berfokus terhadap kelompok Tani Mitra Sejahtera di kampung Cikaret Desa Pasirbungur, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten.

Baca juga : Kepala Desa Cilograng, Apresiasi Program Bantuan Alat Kesenian dan Penguatan Ekonomi Kreatif dari Kemensos RI

Proyek independen pengabdian masyarakat ini di garap oleh salah satu mahasiswa ITB-AD Saepuloh, dengan judul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga dan Pertanian untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”.

Mengingat vitalnya sektor Pertanian bagi masyarakat desa yang sebagian besar sumber pendapatan ekonomi dari usaha Pertanian maka, proyek ini bertujuan untuk mengatasi mahalnya pupuk kimia dan kelangkaan pupuk subsidi serta memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya pemakaian pupuk kimia dalam jangka waktu panjang.

Baca juga : Jalin Kebersamaan, Danramil 0316/Cilograng Makan Bersama Dengan Mitra Kerja

“Kami menyambut baik adanya program ini dan berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi masalah pupuk yang setiap musim tanam selalu jadi masalah bagi para petani di desa kami”, kata Apip, yang merupakan Mantri Tani Desa di Pasirbungur.

Saepuloh mengatakan, sesuai hasil analisis terhadap masyarakat Desa Pasirbungur khususnya kepada anggota kelompok Tani Mitra Sejahtera, yang berdiri sejak 2012, dalam menghadapi musim tanam selalu ada masalah yang menghambat para petani dalam mengelola usaha Pertanian mereka dengan sulitnya ketersediaan pupuk subsidi dan langka serta mahalnya harga pupuk kimia di pasaran.

“Kami menyadari bahwa untuk mengatasi masalah kelangkaan mahalnya pupuk ini, diperlukan solusi yang tepat dan komprehensif serta harus melibatkan berbagai pihak,” kata Saepuloh.

Program ini berhasil mengidentifikasi masalah-masalah utama, seperti adanya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, rendahnya kesadaran masyarakat akan bahaya penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dalam waktu panjang. Tidak adanya pengetahuan dan kemampuan untuk membuat pupuk organik, serta kurangnya sumber daya manusia terlatih. Solusi yang ditawarkan mencakup sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan dalam pembuatan pupuk organik.

“Kami sangat yakin bahwa dengan adanya solusi ini, kami dapat mengatasi masalah kelangkaan pupuk untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.” tambah Saepuloh.

Baca juga : Warga Kampung Cibunar Desa Cilograng, Gotong-royong Membuat Bahu Jalan

Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, Saepuloh melakukan beberapa kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Langkah pertama, memberikan sosialisasi kepada masyarakat kelompok Tani, PKK, ibu rumah tangga tentang pentingnya mengelola sampah organik dan betapa bahayanya penggunaan bahan kimia dalam waktu panjang. Kedua, melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan limbah pertanian.

“Setiap tahapan kegiatan dilakukan dengan partisipatif dan kolaboratif untuk memastikan hasil yang maksimal,” tambah Saepuloh.

Dengan upaya dan kerjasama dari semua pihak dan terus dilakukan oleh mahasiswa dan pihak terkait, proyek ini diharapkan menjadi contoh nyata, bagaimana kolaborasi dan kesadaran masyarakat dapat memperbaiki sistem Pertanian di tingkat lokal.

Disisi lain, proyek MBKM ini menunjukkan bahwa mahasiswa peduli dan dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah ditengah masyarakat dan memberikan solusi dalm meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan semangat dan dedikasi, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan bangsa.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *