Tokoh Masyarakat dan Budayawan Makassar Menolak Kehadiran Klub Malam W Super Club

  • Share
Caption: Foto Edi Batesalapang Karaeng Naba yang menolak kehadiran klub malam W Super Club di Kota Makassar
SUARAGMBI, Makassar – Sejumlah tokoh masyarakat dan budayawan Makassar dengan tegas menolak kehadiran klub malam W Super Club milik pengacara Hotman Paris yang baru diresmikannya pada Senin (27/5) lalu di kawasan CPI Kota Makassar.
Mereka menilai bahwa keberadaan klub malam W Super Club tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bugis dan Makassar.
Menurut para tokoh ini, budaya Makassar dikenal religius dan menegakkan konsep siri’, yaitu harga diri dan kehormatan. Klub malam, seperti W Super Club seringkali diasosiasikan dengan budaya barat, yang dianggap bisa merusak tatanan sosial dan moral masyarakat yang telah terjaga dengan baik selama ini.

Baca juga: Tegas !! HMI Cabang Makassar Menolak W Super Club di Kota Daeng

Salah satu budayawan Makassar asal Kabupaten Gowa, Edy Batesalapang Karaeng Naba menyatakan, kehadiran W Super Club akan merusak moral serta mengikis nilai tradisional yang telah menjadi budaya yang perlu untuk dilestarikan ditengah masyarakat Makassar
Caption: Foto Budayawan Makassar Edy Batesalapang Karaeng Naba bersama Patta Emba yang menolak kehadiran W Super Club di Kota Makassar
“Kehadiran klub malam seperti W Super Club ini akan mengikis nilai-nilai tradisional yang telah menjadi bagian penting dari identitas kami. Budaya siri’ menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan martabat, yang berpotensi terganggu dengan adanya tempat hiburan malam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai religius kami.” tegas Edy Karaeng Naba.

Baca juga: Terkait Izin W Super Club, PD Muhammadiyah Kunjungi Wali Kota Makassar Sampaikan Permohonan Maaf

Senada dengan Karaeng Naba, Karaeng Emba yang juga pemerhati adat dan tokoh masyarakat Makassar menambahkan bahwa masyarakat Makassar selama ini dikenal dengan kehidupan yang religius dan komunal.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga generasi muda dari pengaruh negatif. Kehadiran klub malam seperti W Super Club akan membawa dampak buruk bagi moral dan mental anak-anak kita,” ujar Karaeng Emba
Penolakan ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan di Makassar. Mereka berencana untuk melakukan audiensi dengan pemerintah kota untuk menyampaikan aspirasi dan kekhawatiran mereka terkait rencana pendirian klub malam tersebut.
Para tokoh masyarakat dan budayawan Makassar berharap bahwa pemerintah dan pihak yang memiliki kewenangan akan mendengarkan suara rakyat dan mengambil langkah bijak untuk menjaga keharmonisan dan nilai-nilai budaya yang selama ini telah menjadi identitas kuat masyarakat Makassar.
“Ini bukan hanya soal menolak modernisasi, tetapi tentang mempertahankan jati diri dan warisan budaya kita yang berharga,” tutup Edi Batesalapang
  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *