Suaragmbi.co.id, Makassar – Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Jeneberang Saddang sukses menggelar Rapat Koordinasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2024 di Hotel Dalton Makassar pada 22-23 November 2024. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi dan koordinasi antar pihak terkait dalam pelaksanaan program RHL sebagai langkah strategis dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Kelompok Tani Hutan sebagai pelaksana RHL pada berbagai tahap (P0, P1, dan P2), UPSA P0 dan P1, hingga RHL Mangrove P1 dan P2. Turut hadir pula pendamping RHL dan UPSA, serta Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dari berbagai wilayah, seperti Jeneberang, Mata Allo, Saddang I, Angkona, Rongkong, dan lainnya. Penyuluh Kehutanan dari BPDAS Jeneberang Saddang juga berperan aktif dalam mendukung jalannya rapat ini.
Dalam sambutannya, Kepala BPDAS Jeneberang Saddang, Abdul Aziz, S.Hut.T, M.Si, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan program RHL. “RHL bukan hanya tentang menanam pohon, tetapi bagaimana kita memastikan keberlanjutan ekosistem hutan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat, ekonomi, dan lingkungan,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi kontribusi aktif para Kelompok Tani Hutan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan program ini.
Rapat koordinasi ini menghadirkan berbagai narasumber untuk membahas isu strategis. Basri Baco, SH., MH., dari Kejaksaan Negeri Gowa, menyampaikan materi tentang aspek hukum dalam pengembangan usaha Kelompok Tani Hutan. Narasumber lain dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) memaparkan langkah-langkah menghadapi akhir tahun anggaran 2024. Selain itu, BPDAS selaku penyelenggara memberikan materi mengenai penguatan kelembagaan Kelompok Tani Hutan untuk mendukung keberhasilan program RHL secara optimal.
Salah satu sesi menarik adalah paparan dari salah satu Ketua Kelompok Tani dari Semarang yang membagikan pengalaman sukses dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan di daerahnya. Berbagai materi ini diharapkan menjadi inspirasi dan panduan bagi peserta dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan program RHL di wilayah masing-masing.
Melalui diskusi yang berlangsung selama dua hari, peserta menyusun rekomendasi strategis untuk memperkuat implementasi RHL di wilayah Jeneberang Saddang dan sekitarnya. Dengan sinergi yang semakin solid, diharapkan program rehabilitasi ini dapat memberikan manfaat signifikan, baik dalam melestarikan lingkungan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen BPDAS Jeneberang Saddang untuk terus mengoptimalkan pelaksanaan RHL sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung keberlanjutan sumber daya hutan.