Tanggul Penahan Ombak Jebol, Masyarakat Pesisir Galut Harap Perhatian Pemerintah

  • Share
Caption: Foto kondisi tanggul penahan ombak yang jebol sepanjang 40 meter di Desa Tamalate, Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar, Sulsel. (doc by Rahmawati)
SUARAGMBI | TAKALAR,– Cuaca ekstrem yang kerap melanda perairan sepanjang pesisir pantai Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan menyebabkan jebolnya sebagian tanggul penahan ombak akibat di hantam gelombang laut.
Seperti yang terjadi di Dusun Bontotangnga Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara ini, tanggul penahan ombak sepanjang kurang lebih 40 meter telah hancur akibat hantaman gelombang laut setinggi 4 meter.
Kepala Dusun Bontotangnga Desa Tamalate Pareyo Daeng Situju mengatakan saat ini perlahan namun pasti gelombang air laut akan semakin mengikis area pemukiman warga akibat rubuhnya sebagian tanggul penahan ombak yang ada di daerahnya.
“Ini kalau tidak cepat diambil tindakan bisa semakin parah bahkan kerusakannya bisa semakin meluas karena air laut terus mengikis kedalam,” ucap Daeng Situju dilokasi jebolnya tanggul pada Rabu (1/3/2023).
Daeng Situju berharap pemerintah dapat segera merespon keluhan dan kekhawatiran masyarakatnya terlebih saat ini kondisi cuaca yang semakin ekstrem di sepanjang laut Galesong.
“Harapan saya semoga pemerintah cepat mengambil tindakan sebelum ini semakin meluas, karena ini dampaknya semakin lama semakin masuk kepemukiman warga kalau tidak segera ditangani,” tuturnya.
Sementara itu Husain selaku Kepala Desa Tamalate, Kecamatan Galut Kabupaten Takalar menyampaikan hal senada. Ia berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) dapat segera turun tangan mengatasi persoalan yang terjadi di desanya.
“Semoga ini secepatnya mendapat respon positif dari Balai, kami khususnya masyarakat di Galesong yakin dan percaya kerja keras Balai selama ini sangat luar biasa dan telah banyak sekali dirasakan masyarakat saat ini,” imbuh Husain saat ditemui awak media.
“Selama ini Balai (BBWS-PJ) selalu responsif dan cepat tanggap dalam menangani dampak bencana seperti yang ada di desa kami ini,” lanjutnya.
Pantauan awak media kondisi tanggul yang jebol hampir merusak sarana umum yakni bangunan pasar dan pelelangan ikan yang berada di desa tersebut.
Selain itu terdapat pemukiman padat penduduk yang semakin terancam akibat abrasi air laut yang dikhawatirkan semakin meluas akibat dari jebolnya tanggul tersebut.
  • Share