SUARA GMBI | Bandung – Peringatan HUT ke-22 LSM GMBI dan Rakernas tahun 2024, LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) sukses dilaksanakan di Hotel Grand Sunshine Soreang, Kabupaten Bandung pada Kamis 28 Maret 2024.
Salah satu sorotan utama dalam acara tersebut adalah bedah buku tentang “Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia”. Buku ini dikupas secara tuntas oleh H Muhammad Dawam. S.H.I,.M.H., komisioner Kompolnas yang juga merupakan salah seorang penulis dari buku tersebut.
Rangkaian HUT LSM GMBI Ke- 22 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2024 ini, menjadi momentum GMBI dalam transformasi menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memiliki fokus utama pada pencegahan radikalisme dan terorisme di masyarakat.
Baca juga: PT. Pelni Siapkan Pelayanan Maksimal Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Azizah Talita Dewi S. Sos, MM selaku Ketua Komite Penyelenggara Organisasi (KPO) LSM GMBI, menekankan pentingnya peran LSM dalam menjaga kestabilan sosial dan keamanan masyarakat.
“Melalui transformasi ini, LSM GMBI berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah radikalisme agar tidak mengakar di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Azizah juga menegaskan bahwa LSM GMBI akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, rutan lapas, dan lembaga lainnya, untuk menciptakan sinergi dalam memerangi radikalisme.
Baca juga: Tak Kunjung Dilanjutkan, Proyek Perbaikan Jalan Sawarna-Simpang Ciawi Dikeluhkan Warga
“LSM GMBI siap untuk bersinergi dengan semua pihak, termasuk Ormas dan LSM lainnya di Jawa Barat, demi menciptakan Jawa Barat yang bebas dari radikalisme,” tambahnya.
Sementara itu perwakilan dari Kesbangpol Jawa Barat, Dani, menyambut baik langkah yang diambil oleh LSM GMBI.
“Kami siap untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan LSM GMBI dalam upaya menjaga keamanan dan kedamaian di Jawa Barat,” ujarnya.
Melalui transformasi ini, LSM GMBI menegaskan komitmennya untuk terus memberikan edukasi, sosialisasi, dan aksi nyata dalam membangun kesadaran masyarakat akan bahaya radikalisme serta pentingnya kembali pada nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara.
