Lima Siswa SMU Negeri 9 Bulukumba Terancam Putus Sekolah, Keluarga Berharap Ada Pembinaan

  • Bagikan
Foto hasil tangkapan layar SMU Negeri 9 Bulukumba
Suaragmbi.co.id, Bulukumba – Salah seorang siswa dari SMU Negeri 9 Bulukumba terancam putus sekolah setelah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Menurut keterangan dari keluarga siswa tersebut, ada lima siswa lainnya yang dikeluarkan dan kini menghadapi risiko kehilangan hak pendidikan mereka.
Dua dari lima siswa tersebut duduk di kelas 12, sementara tiga lainnya berada di kelas 10. Semua siswa tersebut telah dinyatakan dikeluarkan dari SMU Negeri 9 Bulukumba.
Salah satu keluarga siswa yang terancam putus sekolah menyampaikan harapannya agar kepala sekolah lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
“Kami berharap kepala sekolah SMU Negeri 9 Bulukumba tidak serta-merta mengeluarkan siswa tanpa melalui pertimbangan matang dan menghadirkan orang tua. Setidaknya, seharusnya diberikan teguran atau pembinaan terlebih dahulu kepada siswa,” katanya.
Menurutnya, apabila teguran atau pembinaan telah diberikan, baik melalui orang tua maupun pihak sekolah, namun siswa masih melakukan pelanggaran, barulah tindakan lebih tegas dapat diambil, seperti memindahkan siswa ke sekolah lain.
Menanggapi situasi ini, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) LSM Triga Nusantara Indonesia, mengecam tindakan kepala sekolah yang dinilai gegabah dengan mengeluarkan siswa tanpa berkoordinasi terlebih dahulu dengan orang tua dan pihak terkait.
“Kepala sekolah seharusnya tidak langsung mengeluarkan siswa, terutama mereka yang sudah berada di kelas 12, menjelang kelulusan. Berdasarkan keterangan dari orang tua siswa, sejauh ini belum ada teguran tertulis atau rapat koordinasi yang melibatkan orang tua,” ujar ketua PAC.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan kepala sekolah tersebut seolah-olah seperti “main hakim sendiri” tanpa melalui proses evaluasi yang tepat. “Kami sangat mengutuk keras tindakan tersebut,” lanjutnya.
Hingga berita ini diturunkan, kepala sekolah SMU Negeri 9 Bulukumba belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini, meskipun sudah dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi melalui UPT Wilayah V yang dikonfirmasi melalui WhatsApp juga mengaku belum mengetahui adanya siswa yang dikeluarkan dari sekolah.
“Saya belum mendapat informasi dari pihak kepala sekolah. Jika benar ada siswa yang dikeluarkan, harus melalui prosedur yang jelas dan tidak boleh sembarangan. Saya akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait masalah ini,” ujarnya.
Perkembangan lebih lanjut dari kasus ini akan ditunggu, sambil berharap ada solusi yang dapat menyelamatkan masa depan para siswa tersebut. (Tino)
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *