Oknum Petugas PLN Diduga Memeras Pelanggan Ratusan Ribu Hingga Jutaan Rupiah dengan Dalih Mutasi ID

Suaragmbi.co.id, Lebak – Salah satu pelanggan PLN di Desa Cireundeu, Kecamatan Cilograng, Lebak-Banten, mengaku merasa dirugikan. Pasalnya, pelanggan PLN tersebut pada akhir bulan Pebruari lalu dirinya dipinta sejumlah uang oleh beberapa orang petugas PLN yang mengaku dari PLN cabang Pelabuhan Ratu, dengan alasan untuk biaya perubahan ID pelanggan yang sebelumnya ULP Malingping Banten ke ULP Pelabuhan Ratu Jawa Barat.

Ditemui awak media di kediamannya pelanggan atas nama Yulia membeberkan, pada akhir bulan Pebruari lalu dirinya didatangi petugas PLN dari Unit Pelabuhan Ratu. “Ya pak (kepada wartawan_red) waktu itu ada petugas PLN kesini dan mengatakan akan melakukan perubahan ID pelanggan, kemudian saya dipinta uang 400 ribu, dengan berat hati saya pun memberi uang yang mereka minta,” terang Yulia, Jum’at (26/04/2024).

Baca juga : Universitas Pamulang Menempati Peringkat 10 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia.

Sementara itu, petugas PLN UPL Pelabuhan Ratu Jawa Barat bagian P2TL inisial RF saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut melalui pesan WhatsApp mengatakan, “ya pak, kemarin juga kita sudah komunikasi dengan pihak dari PLN banten untuk terkait hal ini. Agar tidak merugikan kedua belah pihak dan setelah kita cek ternyata banyak bukan satu atau dua pelanggan (diminta uang_red), makanya kita amankan untuk uang DP yang dipinta petugas kami,” terangnya.

Saat ditanya oknum petugas yang melakukan pungutan uang atas perintah kantor atau bukan, RF menjelaskan, “kalau instruksi dari kita sesuai SOP yang berlaku di perusahaan, kalau ada pelanggan PLN yang tidak sesuai dengan data gardu, maka kita kenakan biaya mutasinya,” jelasnya.

Baca juga : Warga Ancam Blokade Jalan Yang Dilalui Truk Perusahaan PT. Sino, Jika Tuntutan Warga Tidak Dipenuhi.

“Kebetulan, itu masuk perbatasan Jawa Barat dengan Banten, secara teritori masuk wilayah Banten sedangkan untuk PLN nya sebagian masuk wilayah Jawa Barat, kita dari Pihak PLN Pelabuhan Ratu sudah konformasi ke Banten, tinggal menunggu keputusan dari pihak PLN Banten mau di seperti apakan,” pungkas RF.

Di lain pihak, kepala Desa Cireundeu Herdiana ST saat ditemui di rung kerjanya dan dikonfirmasi mengenai warganya yang merasa diperas oleh petugas PLN Unit Pelabuhan Ratu membenarkan adanya hal tersebut. Dirinya merasa geram dan sangat menyayangkan terhadap pihak PLN Unit Pelabuhan Ratu melalui petugasnya yang meminta sejumlah uang kepada warganya, dengan dalih ID pelanggan berada di Banten dan Aliran Listrik dari Jawa Barat.

Baca juga : Warga Apresiasi Renovasi Gedung Sekolah SDN 1 Gunungbatu dan SDN 1 Cireundeu

Herdiana berkomentar, “kan sebetulnya masalah ID itu hal mudah, PLN adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hanya di bedakan dengan area kerja saja, ko masalah ID pelanggan saja PLN Pelabuhan Ratu tidak bisa mengkoordinasikan dengan PLN Banten, malah berdalih jika pelanggan tidak bisa membayar uang yang mereka minta maka aliran listriknya akan diputus,” imbuhnya.

“Warga di minta sejumlah uang, bahkan sudah ada yg ngasih uang 400 ribu, bahkan ada yang diminta 1,2 juta dan masih ada nama-nama warga lainnya di Desa Cireundeu mengalami hal yang sama. Ini sangat di sayangkan, bahkan dari petugas sempat mengintimidasi warga jika tidak bayar uang akan di putus aliran listriknya.

Karena sumberdaya warga minim dan ditakut- takuti ya warga ada yang ngasih. Saya berharap kiranya manajer area harus mengevaluasi kinerja manajer PLN Pelabuhan Ratu, sebelum warga masyarakat Desa Cireundeu untuk silaturahmi ke PLN Pelabuhan Ratu,” pungkas Herdiana.

(Riki)

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *