Warga Ancam Blokade Jalan Yang Dilalui Truk Perusahaan PT. Sino, Jika Tuntutan Warga Tidak Dipenuhi.

  • Share

Suaragmbi.co.id, Lebak.- Warga Kampung Bangkanang dan Kampung Cikeusik Desa Cipadang, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak-Banten, warga ancam blokade jalan desa yang dilalui truk perusahaan PT. Sino yang mengakibatkan perubahan struktur jalan akibat mobil muatan dengan tonase melebihi kapasitas jalan desa.

Masyarakat melakukan protes kepada perusahan milik PT. Sino selaku pengembang proyek jalan tol Serang-Panimbang, Protes itu terkait kerusakan jalan desa dan kompensasi yang tak kunjung diberikan oleh pihak perusahaan kepada beberapa warga yang terdampak. Jum’at (26/04/24).

Baca juga : Di Tahun2024 Masih Banyak Masyarakat Indonesia Yang Belum Mengetahui Bahkan Tidak Peduli Tentang Hak dan Kewajiban Sebagai Warga Negara

Ruswa ilahi mengatakan bahwa,” warga sudah membuat pernyataan tertulis kepada pihak perusahaan PT. Sino, terkait tuntutan warga di dua kampung yang terdampak akibat adanya mobil perusahaan yang melintasi jalan desa sehingga menyebabkan kerusakan jalan desa. Saat ini, kata Ruswa Ilahi, jalan tersebut kondisinya rusak, dan dampak dari kondisi saat musim hujan jalan menjadi licin dan berlumpur, sedangkan saat musim panas kondisi jalan berdebu mengakibatkan polusi udara,” terangnya

Lebih lanjut, Ruswa Ilahi mengatakan, berat muatan mobil pengangkut milik perusahaan tersebut melebihi tonase, sedangkan kapasitas jalan dibawah kapasitas muatan truk, Akibat dari aktivitas perusahaan mengakibatkan jalan desa menjadi rusak, kejadian ini sudah berjalan selama kurang lebih kurun waktu satu tahun,” tambahnya.

Baca juga : Soal Kosipa Tak Berijin, Lurah Curug Lakukan Pertemuan dengan Beberapa Perwakilan Koperasi Simpan Pinjam (Kosipa).

Kami selaku warga masyarakat mendukung adanya program strategis tol Serang-Panimbang, akan tetapi perusahaan juga tidak merugikan masyarakat.

Tuntutan kami selaku warga masyarakat yang dirugikan agar Perusahaan dapat;
(1) Memberikan kompensasi keretakan/kerusakan dari dampak getaran tanah yang secara terus menerus dilalui oleh kendaraan dan alat berat bertonase tinggi secara layak, (2) Memberikan kompensasi terhadap tanah atau lahan yang terlintasi pada sisi kiri dan kanan badan jalan lebih dari 2,5 meter pada pemilik lahan dengan cara sewa diatas perjanjian antara pihak perusahaan dan pemilik lahan, (3) Memberikan kompensasi polusi yang ditimbulkan selama proyek berlangsung hingga selesai serta membatasi mobilisasi pada jam tengah malam sampai pada pagi hari, (4) Adanya perjanjian perbaikan jalan yang dilalui setelah proyek tersebut selesai, (5) Memprioritaskan keikutsertaan sumber daya lokal yakni melibatkan masyarakat, pengusaha/perusahaan di lingkup Kecamatan Cileles, dalam hal kerjasama.

Selain itu, Ketua ormas BPPKB DPAC Cileles, Adi Supriadi mengatakan,” Jika dalam waktu beberapa hari ke depan pihak perusahaan tidak bisa memberi kejelasan, maka kami warga masyarakat terpaksa menutup sementara jalan desa untuk tidak dilalui oleh mobil berat perusahaan, hingga tuntutan warga masyarakat dikabulkan,” tegasnya.

Baca juga : Warga Apresiasi Renovasi Gedung Sekolah SDN 1 Gunungbatu dan SDN 1 Cireundeu

Adi Supriadi menjelaskan,” selama ini kami warga masyarakat mencoba memaklumi kondisi di lapangan dengan berharap pihak perusahaan memiliki kesadaran untuk segera menyelesaikan pembayaran kompensasi terhadap warga terdampak. Namun sebaliknya, pihak perusahaan tidak kunjung memberikan kompensasi dan terkesan terus mengambil keuntungan dengan memanfaatkan fasilitas jalan desa,” ujarnya.

“Saya selaku ketua BPPKB DPAC Cileles, mewakili warga masyarakat dan Ormas di wilayah Kecamatan Cileles, siap menampung aspirasi dan memperjuangkan hak – hak warga masyarakat sampai tuntutannya dikabulkan oleh perusahaan, tidak ada kata menyerah maju terus,”tutupnya.

Hingga berita ini tayang, pihak perusahaan belum dapat dihubungi, dan tanggapan dari pihak perusahaan akan dimuat di running berikutnya.

(Rizky)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *