SUARAGMBI.CO.ID – Masyarakat Banten Bersatu (MBB) Bersama Masyarakat Desa Jayasari Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak menggelar aksi damai di depan MAPOLDA BANTEN.
Masyarakat desa jayasari menuntut untuk meminta tanggung jawab dalam penanganan dan penegak hukum atas prilaku mafia tanah di kabupaten lebak yang diduga telah sewenang-wenang merampas puluhan hektar tanah milik masyarakat.
“King Naga” Menyampaikan aksi damai tersebut di gelar di samping POLDA BANTEN dikarnakan sempat mendapatkan larangan dari pihak kepolisian untuk tidak menggelar aksi di depan gerbang POLDA BANTEN dengan dalih administrasi, padahal dirinya sudah menyampaikan surat pemberitahuan aksi damai pada (9/11/23).
Dalam orasinya “King Naga” Menyampaikan kekecewaan nya terhadap pihak kepolisian Polda Banten, padahal kami sudah mengirimkan surat pemberitahuan tersebut jauh-jauh hari sebelum pelaksanaannya dan seharusnya pihak kepolisian mengkonfirmasi kepada pihak kami sebelumnya jika memang ada larangan pada pelaksanaan nya.
Aksi damai yang di gelar depan Polda Banten menuntut kepada pihak kepolisian agar segera manangkap aktor intelektual dan antek-anteknya atas dugaan pelanggaran hukum dan HAM dalam proyek tambang pasir di desa Jayasari yang menimpa sebagian warga kampung sari mulya desa Jayasari Kecamatan cimarga Kabupaten lebak provinsi banten.
Selain itu masyarakat desa jayasari meminta agar pihak kepolisian segera menutup tambang pasir di desa Jayasari yang menimpa sebagian warga kampung sari mulya desa Jayasari Kecamatan cimarga Kabupaten lebak provinsi banten untuk menghargai proses hukum sampai adanya putusan hukum tetap.
Dan terakhir masyarakat meminta untuk di PTDH kan Oknum anggota polres lebak dan oknum anggota polda banten yang di duga menghalangi proses hukum terkait kasus tambang pasir desa jayasari.
Rencananya nanti (14/11/23) Masyarakat Banten Bersatu (MBB) serta aktivis lainya bahkan masyarakat umum Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta sesuai undangan terbuka/umum yang telah di sebarkan akan, akan menggelar aksi damai dengan sekala besar di depan gerbang Mabes Polri. (*)
(Rizki)
